Google
Search WWW Search care4lupus.blogspot.com

Thursday, March 27, 2008

Kompas, 23 maret 2008 - by dr samsuridjal djauzi

Saya, perempuan (24), baru saja lulus sarjana ekonomi dan sedang mencari pekerjaan. Sewaktu menyelesaikan skripsi, saya mengalami demam lama.
Tadinya saya mengira demam tersebut diakibatkan terlalu keras belajar, tetapi setelah beristirahat, demam tetap timbul disertai pegal-pegal di otot. Saya memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam dan dianjurkan menjalani sejumlah pemeriksaan yang biayanya cukup mahal.

Hasil tes menunjukkan saya terkena lupus. Saya amat terkejut dan khawatir karena menurut pemahaman saya lupus penyakit yang berbahaya dan tak dapat disembuhkan. Padahal saya baru saja menyelesaikan kuliah dan bersiap bekerja dan berkeluarga. Apakah semua harapan saya akan lenyap begitu saja?

Menurut dokter, lupus termasuk penyakit autoimun dan pengobatannya memerlukan waktu lama. Saya harus berkonsultasi dan diperiksa teratur. Sekarang saya menggunakan obat steroid. Karena obat generik, harganya tidaklah mahal. Apalagi sekarang saya cukup meminum obat tersebut dua tablet per hari.

Semula karena mengalami anemia saya mendapat obat 12 tablet. Kemudian setelah anemia membaik, penggunaan tablet steroid diturunkan secara bertahap. Saya juga mengalami kebocoran protein melalui ginjal. Untunglah sekarang kebocoran tersebut dapat diatasi dan urine saya sudah kembali normal.

Meski sudah dalam kondisi sehat, sekarang saya masih diliputi rasa khawatir. Apakah penyakit lupus dapat disembuhkan? Apa yang dimaksud dengan penyakit autoimun? Mungkinkah saya bekerja dan berkeluarga? Dapatkah penderita lupus berkeluarga? Apakah boleh punya anak dan jika punya anak apakah mereka nanti juga akan terkena lupus? Maaf pertanyaan saya agak banyak karena sedang memikirkan masa depan. Terima kasih atas perhatian Dokter.

M di S

Dewasa ini kasus lupus semakin meningkat. Mungkin ini disebabkan kesadaran masyarakat yang juga meningkat mengenai penyakit ini dan kemampuan dokter mendiagnosis penyakit lupus menjadi lebih baik.

Lupus pada umumnya menyerang perempuan muda. Meski jarang, lupus juga dapat menyerang laki-laki. Memang benar lupus digolongkan ke dalam penyakit autoimun, yaitu penyakit yang timbul akibat zat antibodi di tubuh yang sebenarnya fungsinya melindungi tubuh dari kuman atau sel kanker berubah fungsi menyerang organ tubuh penderita sendiri.

Pada lupus, organ tubuh yang dapat diserang antara lain kulit, sendi, jantung, paru, ginjal, otak, sistem pembuluh darah. Jika hanya terbatas pada kulit dan sendi biasanya penyakit lupus ini lebih ringan. Jika mengenai ginjal atau sistem pembuluh darah seperti yang Anda alami, maka penyakit lupus tersebut lebih berat dan disebut lupus sistemik.

Pada sistem pembuluh darah akan terjadi anemia hemolitik. Pada keadaan ini sel darah merah mudah pecah. Sedangkan pada ginjal terjadi pengeluaran berlebihan protein melalui ginjal dan dalam waktu lama (sekitar sepuluh tahun) ginjal akan terganggu fungsinya.

Keadaan yang sering kita hadapi di Indonesia penderita datang dalam keadaan organ tubuh sudah amat terganggu. Misalnya, anemia amat berat atau gagal ginjal.
Upaya untuk mengatasi keadaan organ tubuh yang mengalami kerusakan berat ini tidaklah mudah. Karena itulah pengobatan lupus di negara kita dianggap kurang berhasil. Sebenarnya terapi lupus di Indonesia dan negara maju hampir serupa, tetapi di negara maju penderita lupus berhasil didiagnosis jauh lebih dini sehingga hasil terapi juga lebih baik.

Jika di Indonesia kita mampu menemukan lupus pada keadaan dini, maka hasil terapi juga akan lebih baik. Untuk dapat mendiagnosis lupus secara dini, kesadaran masyarakat atas penyakit ini perlu ditingkatkan dan kepedulian dokter terhadap lupus juga harus lebih baik.
Umumnya penderita lupus datang ke dokter penyakit dalam dan dokter spesialis kulit karena gejalanya lebih sesuai untuk kedua spesialis tersebut, yaitu demam lama, pegal pada sendi, seriawan mulut, anemia, protein urine, dan lesi kulit muka.

Penyakit lupus dapat dikendalikan dengan obat. Artinya kita dapat mengetahui seorang penderita lupus tidak mempunyai gejala dan dalam keadaan sehat dengan obat. Umumnya obat yang digunakan adalah obat jenis steroid, tetapi sekarang tersedia beberapa obat lain untuk mendukung pengobatan lupus.

Keadaan tanpa gejala ini disebut remisi dan keadaan remisi ini dapat berlangsung lama. Risiko kekambuhan (relaps) memang ada, tetapi jika dikenali secara dini relaps akan dapat diatasi.
Dengan demikian, penderita lupus diharapkan dapat hidup normal. Dia dapat bekerja produktif di masyarakat, menikah, dan mempunyai anak. Umumnya anak dari penderita lupus sehat dan lupus bukan penyakit yang berisiko ditularkan kepada anak.

Meski demikian, tidak berarti lupus tak pernah dijumpai pada anak. Meski jarang, lupus juga dapat dijumpai pada anak.
Saya merasa ikut gembira karena kerja sama Anda dan dokter berhasil mencapai keadaan lupus remisi. Pertahankanlah keadaan tersebut dengan berobat teratur. Salah satu faktor penting kegagalan terapi lupus adalah penderita menghentikan pengobatan. Mudah-mudahan Anda akan berhasil terus dalam keadaan remisi dan dapat mewujudkan semua cita-cita Anda selama ini.

source

Labels: ,



Blogged on 4:35 AM

|

Comments: Post a Comment

~~~