Google
Search WWW Search care4lupus.blogspot.com

Wednesday, May 24, 2006

Takut Meninggal karena Lupus

Yth. Dr. Zubairi, Saya sudah sakit lupus sejak 3 tahun yang lalu. Usia saya sekarang 28 tahun. Waktu itu gejala yang menyolok adalah rambut rontok, sakit sendi, dan sariawan hilang timbul. Trombosit turun sampai 70 ribu.

Saat ini saya masih minum prednison 3 tablet tiap pagi, selang-seling, sehari minum sehari tidak. Kondisi saya saat ini baik sekali, saya bekerja di sebuah perusahaan elektronik dan dapat bekerja seperti teman-teman saya yang lain. Namun, satu bulan ini saya sangat khawatir takut meninggal. Ada 2 teman saya sesama odapus yang meninggal baru-baru ini.

Pertanyaan saya:
1. Mengapa pasien lupus bisa meninggal?
2. Berapa lama sampai penyakit saya menjadi parah sehingga dapat meninggal?
3. Apa yang harus saya lakukan untuk mencegahnya?

VitaJakarta


Assalamu'alaikum wr.wb.Mbak Vita yang baik,Sebenarnya sebagian besar orang dengan lupus (odapus) dapat terkontrol baik dengan pengobatan, baik dengan prednison saja, ataupun dengan pengobatan kombinasi (prednison dikombinasikan dengan obat lain seperti siklofosfamid, azatioprin,dll). Bahkan sebagian kecil pasien dapat lepas obat, artinya tidak perlu minum obat lagi secara rutin.

Sebagian kecil (kurang dari 10%) memang penyakitnya berat dengan komplikasi dan dapat berakhir dengan kematian. Penyebab kematian pada odapus adalah penyakit lupus berat yang menyerang ginjal, otak, paru, dan jantung.

Beberapa kondisi yang sering menyebabkan kematian adalah sebagai berikut. Pertama, adalah lupus dengan manifestasi pada ginjal yang berat di mana terjadi kebocoran albumin di ginjal. Kadar albumin darah menjadi rendah sehingga kemudian timbul bengkak-bengkak pada kaki, perut dan mata. Kelompok yang disebut lupus nefritis ini ada yang dapat ditolong dengan prednison saja, namun sebagian perlu siklofosfamid dilanjutkan azatioprin atau mikofenolat mofetil.

Untuk mengetahui pasien mana yang butuh pengobatan yang lebih agresif dibutuhkan biopsi ginjal. Masalahnya pengobatan yang tepat seringkali tidak dilakukan. Pertama, karena banyak yang tidak terdeteksi sebagai penyakit lupus sehingga pengobatan tidak tepat. Kedua, banyak pasien yang menolak biopsi ginjal.

Manifestasi lupus lain yang dapat menyebabkan kematian adalah jika penyakitnya melibatkan susunan saraf pusat. Akibatnya terjadi kejang-kejang, suhu tubuh meningkat, dan penurunan kesadaran.

Kelainan darah, yaitu tromboemboli (timbul bekuan darah yang menyumbat aliran darah di pembuluh darah) juga seringkali menjadi penyebab kematian pada odapus. Akibat bekuan darah tersebut dapat terjadi serangan jantung dan stroke pada odapus yang berusia muda. Penyakit jantung terjadi pada 6-9% odapus dan merupakan penyebab kematian sekitar 36% dari seluruh penyebab kematian pada lupus. Kadang-kadang, bekuan darah ini juga bisa menyebabkan abortus dan luka bergaung (borok yang dalam) di kaki.

Dari data yang Mbak Vita kirimkan, Mbak Vita tidak termasuk kelompok risiko tinggi untuk terjadinya kematian akibat lupus. Jadi, tidak perlu khawatir. Yang harus dilakukan adalah selalu menjaga pola hidup sehat (makan bergizi dan teratur, istirahat cukup, olahraga teratur) serta selalu kontrol teratur ke dokter. Kontrol teratur perlu dilakukan agar setiap kelainan yang mungkin terjadi dapat segera dideteksi dan diberikan pengobatan yang tepat. Yang paling penting pula adalah selalu berpikir positif serta menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan teman, saudara, dan keluarga.

Prof dr Zubairi Djoerban SpPD KHOM
Source: Republika


Blogged on 2:34 AM

|

Comments: Post a Comment

~~~