Google
Search WWW Search care4lupus.blogspot.com

Sunday, November 20, 2005

Lupus pada Laki-laki

Assalamualaikum wr wb
Pros Zubairi yth,
Adik saya, 30 tahun, laki-laki, bekerja sebagai karyawan bank. Saat ini sedang dirawat di rumah sakit karena penyakit lupusnya kambuh. Seminggu sebelum opname jari-jarinya bengkak, persis sama seperti awal dia dinyatakan sakit lupus. Data-data pemeriksaan laboratorium saya lampirkan. Pertanyan saya, apakah benar adik saya sakit lupus? Bukankah lupus hanya menyerang perempuan saja? Mengapa setelah dua tahun kondisinya pulih, lupusnya sekarang muncul lagi?

Nina, Jakarta

Waalaikumussalam wr wb
Mbak Nina yang baik,
Jika melihat gejalanya di mana terdapat sakit dan pembengkakan sendi serta data laboratorium terlampir (ANA +, anti-dsDNA +, protein urin +, leukosit 3.700/mikroliter) tampaknya adik Mbak Nina memenuhi kriteria untuk dikatakan menderita lupus. Untuk diketahui, istilah lupus sering digunakan untuk menyebut penyakit systemic lupus erythemathosus (SLE). SLE adalah penyakit di mana terdapat antibodi (zat kekebalan tubuh) yang justru kemudian merusak jaringan tubuh sendiri.

Dalam hal ini, karena gejala yang menonjol hanya nyeri sendi, maka pemeriksaan rontgen menjadi sangat penting. Pemeriksaan rontgen berguna untuk membedakannya dengan artritis rheumatoid (AR). Pada AR, gambaran rontgen-nya sangat khas, jadi walaupun tes darahnya sesuai dengan lupus SLE, ia menderita AR bukan SLE. Jika gambaran rontgen tulang-sendi tidak sesuai dengan AR, berarti SLE. Pada kasus adik Mbak Nina, hasil rontgen yang dilampirkan memang tidak sesuai dengan AR, jadi ia sakit lupus.

Lupus memang paling banyak dialami oleh perempuan usia dewasa muda. Namun, bukan berarti laki-laki tidak dapat terkena. Pada usia 15-40 tahun, memang sekitar 90 persen orang dengan lupus (Odapus) adalah perempuan, namun persentase ini mulai menurun dengan meningkatnya usia. Pada kelompok usia di atas 50 tahun, persentase Odapus perempuan menjadi sekitar 75 persen. Pasien lupus laki-laki di Indonesia sendiri saat ini jumlahnya sekitar 7 persen.

Tidak ada perbedaan menonjol antara gejala lupus pada laki-laki dan perempuan. Beberapa penelitian melaporkan hasil yang bervariasi dan tidak konsisten, yaitu bahwa kemerahan kulit pada pipi lebih banyak ditemukan pada perempuan, sementara anemia hemolitik, gejala neurologis seperti kejang, dan antikoagulan lupus positif lebih banyak ditemukan pada laki-laki.

Antikoagulan lupus adalah zat antibodi dalam tubuh yang menyebabkan peningkatan risiko terjadinya bekuan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah, memudahkan timbulnya stroke atau bekuan di pembuluh darah balik tungkai.

Lupus memang merupakan penyakit yang dapat kambuh kembali setelah sebelumnya gejalanya mereda dengan pengobatan. Namun, Anda tidak perlu khawatir. Sebagian besar pasien lupus dapat dikontrol dengan baik dengan minum obat-obatan. Bahkan adapula yang sembuh total sehingga tidak perlu minum obat lagi.

source



Blogged on 5:00 AM

|

Comments: Post a Comment

~~~