Google
Search WWW Search care4lupus.blogspot.com

Sunday, November 20, 2005

Amankah Minum Prednison Selama Hamil?

Dokter Zubairi Yth,
Adik saya, 24 tahun, saat ini sedang hamil muda. Yang menjadi masalah adalah sejak setahun yang lalu ia sakit ITP kronik dan memerlukan pengobatan prednison tiga tablet pagi selang-seling, sehari minum sehari tidak. Dengan obat tersebut, trombosit bisa dipertahankan sekitar 110.000/mm3. Bila dosis diturunkan, trombosit bisa

drop sampai 40.000/mm3. Yang saya khawatirkan adalah ia selalu mengonsumsi obat tersebut walaupun sedang hamil karena dokter berpesan obatnya tidak boleh digantikan. Saya sudah membaca referensi mengenai prednison, baik di buku-buku kedokteran maupun internet, yang semuanya menyimpulkan bahwa prednison bukan obat yang ringan. Pemakaiannya harus dalam pengawasan dokter. Yang ingin saya tanyakan, apakah adik saya sebaiknya terus minum prednison, atau bisa dihentikan selama kehamilan dan dilanjutkan kembali setelah melahirkan, atau adakah jalan keluar lain?

Ruslan, Jakarta

Pak Ruslan yang baik,
ITP (Idiopathic/Immune Thrombocytopenic Purpura) adalah suatu penyakit autoimun, artinya sistem imun (kekebalan tubuh) justru merusak jaringan tubuh sendiri. Dalam hal ini, yang diserang adalah trombosit (platelet/keping darah) sehingga kadar trombosit penderita ITP menjadi rendah. Istilah idiopatik sendiri berarti tidak diketahui penyebabnya sementara kronik berarti penyakit tersebut tidak terjadi secara mendadak (akut). Trombosit adalah sel darah yang berguna untuk proses pembekuan darah dan menjaga integritas pembuluh darah.

Oleh karena itu, penderita ITP menjadi mudah mengalami perdarahan di bawah kulit yang terlihat seperti memar (purpura) dan perdarahan spontan seperti mimisan, perdarahan pada saluran cerna atau saluran kemih, menstruasi yang berlebihan dan lama pada wanita, bahkan dapat terjadi perdarahan otak. Memang pada saat hamil, idealnya tidak minum obat apa pun. Namun, pada kondisi-kondisi tertentu, obat terpaksa diberikan karena jika tidak, justru dapat membahayakan kehamilan. Prednison diperlukan agar jumlah dan fungsi trombosit normal atau mendekati normal. Prednison bekerja dengan menekan sistem imun. Seperti juga obat lainnya, prednison juga mempunyai efek samping seperti yang telah Anda baca, misalnya kembung, otot lemas, nyeri sendi, radang lambung, dan mudah tersinggung.

Sementara pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan osteoporosis, hipertensi, diabetes, kelelahan otot, dan lain-lain. Beberapa penelitian melaporkan bahwa penggunaan prednison pada masa kehamilan cukup aman. Prednison akan di-inaktifkan oleh enzim di plasenta, sehingga kadar yang ditemukan pada janin adalah sekitar 10 persen dibandingkan kadar obat pada ibu. Beberapa penelitian juga menyimpulkan bahwa pemberian dengan dosis sedang untuk pemeliharaan, seperti yang diberikan kepada adik Anda, tidak akan menimbulkan kecacatan janin.

Jadi, jika dilihat dari keuntungan dan kerugiannya, saat ini pemberian prednison pada adik Anda yang sedang hamil masih lebih banyak manfaatnya yakni untuk menjaga agar tidak terjadi perdarahan spontan yang dapat membahayakan jiwa dan kehamilannya. Saya ingin mengingatkan bahwa selain mendiskusikan hal ini dengan dokter kebidanan dan dokter penyakit dalam, jangan lupa menginformasikan penggunaan prednison ini kepada dokter anak setelah melahirkan nanti. Saya doakan agar kehamilannya berjalan lancar, dan melahirkan anak yang sehat, beriman, serta pintar.

source



Blogged on 5:27 AM

|

Comments: Post a Comment

~~~