Google
Search WWW Search care4lupus.blogspot.com

Thursday, September 01, 2005

ADIK saya, gadis berumur 15 tahun, sekarang duduk d i kelas I SMU. Selama tiga bulan terakhir ini dia menderita demam yang hilang ti mbul disertai sariawan. Di kedua pipinya terdapat bercak merah dan salah seorang anggota keluarga saya mencurigai bercak merah tersebut sebagai tanda penyakit l upus.

Saya berkonsultasi dengan seorang dokter penyakit dalam. Dari hasil pemeriksaan laboratorium, adik saya ternyata dinyatakan sebagai penderita lupus. Menurut ket erangan dokter penyakit dalam tersebut kami tidak usah khawatir, asalkan si pend erita patuh memakan obat steroid yang diberikan.

Meskipun telah ditenangkan dokter, kami sekeluarga-terutama adik saya-teramat ta kut terhadap penyakit lupus. Saya pernah membaca bahwa penyakit lupus dapat meny erang ginjal dan bila tidak hati-hati dapat menimbulkan kematian. Saya berusaha untuk menenangkan adik saya dan menganjurkan agar dia memusatkan perhatian pada sekolahnya. Meskipun demikian, saya ingin informasi lebih rinci mengenai penyaki t lupus terutama yang menyangkut masalah di bawah ini :

1. Mengapa penyakit lupus banyak mengenai perempuan?

2. Betulkah penyakit lupus merupakan penyakit yang berbahaya dan belum dapat dis embuhkan?

3. Bagaimana masa depan seorang penderita lupus, apakah dia dapat bekerja, hamil , dan melahirkan selayaknya seperti perempuan lain?

4. Kepada spesialis manakah sebaiknya seorang penderita lupus berobat?

Dewi, Jakarta

Penyakit lupus (disebut juga lupus eritematosus sistemik) memang sering m enyerang perempuan muda dalam usia reproduktif. Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusum o perbandingan penderita perempuan dan laki-laki 10 : 1. Ini mungkin disebabkan karena risiko untuk terkena penyakit ini salah satu di antaranya adalah berhubun gan dengan hormon estrogen yang terdapat pada wanita.

Pada penyakit ini tubuh membentuk zat anti terhadap inti sel, DNA, RNA, sel dara h merah, sel darah putih, dan sel-sel lain di dalam tubuh penderita. Sekitar sep ertiga penderita memang hanya mengalami keadaan penyakit yang ringan, misalnya k e-lainan kulit atau sendi saja. Pengobatannya juga ringan, cukup menggunakan oba t antiradang yang tidak termasuk golongan steroid. Sementara, sebagian penderita lain dapat mengalami kerusakan berbagai organ tubuh seperti ginjal, sistem dara h, jantung, paru, dan lain-lain.

Oleh karena itu, seorang dokter perlu menetapkan apakah penderita lupus tersebut mengalami gangguan pada organ tubuh yang penting seperti ginjal dan darah, atau terbatas hanya pada kulit dan sendi saja. Karena itulah diperlukan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lain yang cukup mahal. Jadi, bila penyaki t lupus tersebut hanya terbatas pada sendi atau kulit dan belum atau tidak ada g angguan pada organ tubuh lain, maka penyakit lupus tersebut tidak berbahaya. Bil a terdapat gangguan, misalnya pada ginjal atau sistem darah, maka gangguan terse but harus diatasi, sehingga fungsi organ-organ tersebut dapat dijaga dalam keada an baik.

Penyakit lupus dianggap berbahaya, karena dapat menimbulkan kerusakan pada ginja l, sistem darah, dan organ tubuh lain. Tetapi bila ditemukan pada saat belum ada kerusakan organ tubuh tersebut, maka penyakit ini dapat diatasi. Bila penyakit lupus menyerang tidak hanya terbatas pada sendi dan kulit, maka diperlukan obat steroid. Bila yang terkena gangguan adalah organ tubuh yang penting, seperti gin jal dan sistem darah, obat steroid yang diperlukan dosisnya tinggi, sehingga mun gkin menimbulkan efek samping seperti moonface (muka bulat seperti bulan) , tetapi steroid dosis tinggi ini pelan-pelan akan diturunkan.

Dengan pengobatan ini penyakit lupus akan mengalami remisi (bebas gejala). Pada penyakit lupus saat ini, tujuan pengobatan adalah mencapai keadaan remisi dan be lum sampai pada penyembuhan. Remisi ini dapat bertahun-tahun, tetapi memang dap at terjadi reaktivasi penyakit, misalnya jika berhenti makan obat sehingga diper lukan lagi dosis steroid yang tinggi.

Dalam keadaan remisi, seorang penderita lupus dapat bekerja seperti biasa, terma suk hamil dan memiliki anak. Saya menganjurkan adik Anda tetap berkonsultasi den gan dokter penyakit dalam, karena sebagian besar permasalahan lupus termasuk bid ang keahlian penyakit dalam, meskipun dalam keadaan tertentu diperlukan konsulta si dengan dokter jantung atau paru.

source: Kompas - dr Samsurizal


Blogged on 7:23 PM

|

Comments: Post a Comment

~~~