Google
Search WWW Search care4lupus.blogspot.com

Tuesday, May 10, 2005

Senin, 25 Nopember 2002 - Republika
Waspadai Efek Samping Obat Anti Reumatik Non-Steroid

JAKARTA -- Ketua Indonesian Arthritis & Rheumatism Council (INARC), Prof Dr Handono Kalim, mengatakan masih banyak penderita reumatik dan dokter yang menggunakan obat anti reumatik non steroid (NSAIDs).

Padahal, katanya, obat tersebut menimbulkan banyak efek samping.
''Memang NSAIDs efektif untuk menghilangkan bengkak (radang), tetapi obat ini mempunyai efek samping yang serius seperti lambung erosi, katarak, hiperglikemia, infeksi, dan lainnya,'' kata Handono, guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang ini.

Ia mengemukakan itu ketika berbicara pada acara Media Workshop ''Seratus Satu Macam Reumatik dan Pengobatannya,'' di Jakarta, akhir pekan lalu. Para pakar Penyakit Dalam dan Reumatik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya telah melakukan penelitian terhadap 1.600 penderita reumatik yang berusia 40 tahun ke atas.

Ada temuan yang menarik dari penelitian yaitu banyak penderita menggunakan obat NSAIDs yang konvensional dan menimbulkan efek samping yang serius. Di antaranya, erosi selaput lendir lambung, gangguan ginjal sampai pendarahan lambung.

Saat ini, katanya, sudah ada obat reumatik baru, yang khusus anti radang, tanpa mempengaruhi lambung dan usus. Obat tersebut oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) disebut sebagai obat coxib (celecoxib dan rofecoxib).

Ternyata, ungkap Handono, manfaat penggunaan coxib ini makin meluas, tidak hanya sebagai anti reumatik, juga sebagai anti nyeri. Selain itu mencegah kelahiran bayi prematur, mencegah dan mengobati kanker kulit,
kanker usus besar dan kanker payudara, mencegah dan mengobati penyakit alzheimer, dan pengobatan arthritis yang menahun.

Pada kesempatan itu, Bambang Tiksnadi, dari RS Hasan Sadikin Bandung mengatakan penyakit reumatik lebih dari 100 jenis dengan penyebab yang berbeda-beda dan menyerang semua usia. Reumatik ini sama dengan istilah encok dan pegal linu. ''Mandi malam, cuaca dingin dan ruangan ber-AC bukan penyebab reumatik. Hal itu hanyalah mitos,'' katanya.

Jenis-jenis penyakit reumatik antara lain artritis reumatoid, terutama menyerang wanita dan merupakan bagian dari lupus eritematosus sistemik serta artritis gout yang sering menyerang pria. Lainnya, juvenile rheumatoid arthritis, menyerang anak, dan osteoartrisis terutama menyerang orang tua tapi bukan proses penuaan.

Menurut Prof dr Edu Tehupeiory, dari RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar, artritis gout merupakan salah satu jenis penyakit reumatik yang perlu diperhatikan, karena banyak ditemukan di Indonesia. ''Di Sulawesi Selatan banyak sekali orang yang menderita penyakit ini,'' katanya.

Salah satu Arthritis gout penyebabnya adalah asam urat yang tinggi. Sebetulnya, kata Edu, arthritis gout sudah lama ada di Indonesia, tetapi kurang diperhatikan dan di setiap daerah penyakit tersebut mempunyai nama sendiri-sendiri.

Pada tahun 1935 seorang dokter Belanda yang bertugas di Jawa Tengah pernah menemukan 10 orang yang menderita arthritis gout. ''Penyakit ini datangnya sangat cepat seperti kilat dan karena begitu hebatnya sakitnya dia tidak bisa jalan,'' ungkap Edu.

Asam urat yang tinggi bisa menimbulkan gagal jantung dan gagal ginjal. Sekitar 10 persen orang yang cuci darah akibat dari asam urat yang sangat jahat. Sekitar 25 persen arthritis gout terkait dengan makanan (jeroan), sedangkan 75 persen karena orangtua (keturunan)


Blogged on 12:37 AM

|

Comments: Post a Comment

~~~