![]() |
|
Penyakit Lupus Masih Bisa Dijinakkan Tuesday, May 10, 2005 Kompas - Senin, 14 Februari 2005Bandung, Kompas - Meskipun belum dapat disembuhkan, penyakit kelebihan kekebalan tubuh atau systemic lupus erythematosus yang lebih dikenal dengan penyakit lupus bisa dijinakkan atau dihentikan perusakannya terhadap tubuh. Demikian dikatakan dr Rachmat Gunadi Wachjudi, dokter pemerhati lupus dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, seusai Pertemuan Ilmiah Perhimpunan Alergi Imunologi, Minggu (13/2). "Biasanya penderita yang bisa mengatasi emosinya, misalnya, penderita yang sudah bisa menerima penyakit lupus dalam dirinya dan tidak lagi stres, bisa sembuh dari gejala-gejala lupus," kata Rachmat. Karena gejala-gejala lupus tidak aktif lagi, penderita yang biasa mengonsumsi obat berdosis 50 miligram sehari, bisa mengurangi dosis menjadi 20 miligram sehari, atau lepas sama sekali dari obat. Dari 320 pasien lupus yang ditanganinya, kata Rachmat, sebanyak 50 persen sudah sembuh. Mereka adalah pasien yang mengikuti aturan dan rajin berkonsultasi dengan dokter. Sampai tahun 2005, Rachmat memperkirakan ada 500 pasien lupus di Kota Bandung. Pertambahan penderitanya sekitar 50 hingga 80 orang per tahun. Lebih dari 90 persen penderitanya adalah perempuan usia sekitar 19 tahun hingga 35 tahun. "Kemungkinan, angka penderitanya lebih dari itu, sebab banyak penderita lupus belum dapat memastikan bahwa ia menderita lupus," kata Rachmat. Hal ini disebabkan masih sedikitnya dokter yang paham betul tentang penyakit lupus sehingga banyak pasien masih bereksperimen pergi ke berbagai dokter spesialis untuk memastikan penyakit yang dideritanya. Biasanya, lupus menyerang orang yang memiliki gen human leukocyte antigens (HLA) tipe DR2 dan DR3. Sel imun di dalam tubuh terlalu aktif, bekerja melebihi fungsinya. Ia tidak hanya menyerang kuman yang merusak tubuh, tetapi merusak organ- organ tubuhnya sendiri. Potensi lupus dalam diri seseorang baru timbul jika ada pencetus, misalnya infeksi virus. Akibatnya, gejala penyakit lupus bisa berbeda-beda pada setiap penderita. Ada yang semula diduga demam berdarah karena yang diserang adalah trombosit, ada juga yang mengalami pilek berat, atau herpes. "Pencetus lupus lainnya adalah obat-obatan, sinar ultraviolet, dan stres," kata Rachmat. Penderita lupus, jelas Rachmat, tidak bisa terpapar langsung sinar matahari lebih dari empat jam. Untuk mengetahui apakah sebuah penyakit yang diderita seseorang merupakan gejala lupus atau bukan, sebaiknya dilakukan tes Antinuclear Antibody (ANA) dan tes Deoxyribose Nucleic Acid Double-Stranded (DNA DS). Biasanya, jika tes DNA DS dinyatakan positif, maka penyakit lupus yang diderita berkategori lupus berat. Dian Syarief (39), salah satu penderita lupus yang membagi pengalamannya dalam acara tersebut, telah menderita lupus selama enam tahun. Ia telah menjalani operasi 17 kali. Akibat penyakit lupus, Dian mengalami abses di otak dan kehilangan penglihatan. Ia meyakini penyakit lupus bisa dijinakkan dengan menstabilkan jiwa.(Y09)
Comments:
Post a Comment
~~~ |
.:Find Me:. If you interested in content, please contact the Writer: Rusnita Saleh : .:Want to Joint ?:. If you want to know more about lupus surferer's activities and want to donor your help and money, go here Need more consult ?, go here .:acquaintances:.
The Enterprise .:New Book:. .:talk about it:.
.:archives:.
.:Link-link website Lupus:.
Lupus Org .:credits:.
|