![]() |
|
Lupuskah Saya ? Tuesday, May 10, 2005 Minggu, 23 Februari 2003, 10:07 WIB - KompasKasus: "SAYA adalah perempuan berumur 32 tahun dan bekerja di sebuah bank swasta di Jakarta. Saya mempunyai dua anak yang masih kecil. Sebenarnya selama ini saya sehat saja sehingga jarang ke dokter. Masalah yang saya hadapi adalah bercak pada kulit dengan ukuran sekitar satu sentimeter yang muncul di bawah telinga dan di pipi. Saya telah berobat beberapa kali untuk kelainan tersebut. Mula-mula saya mendapat krim tapi tak menolong. Saya juga mengunjungi salon kecantikan tapi bercak tak mau hilang.Sebenarnya bercak tersebut tak mengganggu. Namun, saya menjadi penasaran apa sebenarnya penyebab bercak tersebut. Seorang dokter spesialis mengusulkan agar bercak tersebut dibiopsi saja. Saya juga dianjurkan untuk memeriksakan darah lengkap termasuk fungsi ginjal, karena dokter tersebut mencurigai kelainan ini merupakan bagian penyakit lupus. Saya amat terkejut dengan dugaannya, namun anjuran tersebut segera saya laksanakan. Hasil laboratorium menunjukkan antibodi DNA saya tinggi ( dsDNA) dan biopsi kulit memang menyatakan itu suatu lupus diskoid. Saya amat sedih menerima hasil pemeriksaan tersebut. Apakah saya benar terkena lupus? Menurut yang saya ketahui penyakit lupus amat berbahaya dan dapat merusak ginjal. Dapatkah dokter jelaskan apakah penyakit lupus itu? Apa pula yang dimaksud dengan lupus diskoid dan bagaimana pengobatannya? Kami masih menginginkan seorang anak lagi. Bolehkah saya hamil lagi dalam keadaan menderita lupus ini? Terima kasih atas penjelasan dokter. (Wirda Jakarta) Jawab: PENYAKIT lupus memang sering dijumpai pada perempuan usia subur. Penyakit ini tergolong penyakit otoimun. Artinya tubuh membentuk antibodi terhadap organ tubuh sendiri. Antibodi penting dalam upaya tubuh untuk melindungi diri dari infeksi dan benda asing lainnya. Namun, kali ini antibodi yang dibentuk tubuh bekerja bukan pada mikroorganisme yang datang dari luar tubuh, melainkan pada organ tubuh sendiri misalnya kulit, sendi, ginjal, darah, jantung, dan paru. Akibat pembentukan antibodi ini terjadi proses peradangan yang dapat menimbulkan kerusakan pada organ tersebut. Penyakit lupus dibagi dalam Lupus Eritematosus Suistemik ( LES) dan lupus diskoid. LES dapat mengenai berbagai organ tubuh sedangkan lupus diskoid terbatas pada kulit. Pada LES terdapat berbagai gejala seperti demam, muka kemerahan, luka pada mulut, nyeri sendi dan rambut rontok. Pada pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan kurang darah ( anemia) dan gangguan fungsi ginjal. Pemeriksaan Antinuklearantibodi (ANA) dan anti double strand DNA (anti ds DNA) merupakan pemeriksaan yang menyokong lupus. Pemeriksaan lainnya adalah ditemukannya protein dalam urine. Karena gejala penyakit dan pemeriksaan laboratorium pada lupus tak ada yang spesifik dan dapat menyerupai penyakit lain, maka dokter menggunakan kriteria yang telah disepakati untuk mendiagnosis penyakit ini. Penyakit lupus sistemik memang harus diawasi dengan baik untuk mencegah kerusakan organ tubuh. Kerusakan yang berat adalah kerusakan ginjal dan gangguan sistem darah berupa anemia hemolitik. Terapi LES biasanya adalah steroid yang diharapkan dapat menekan antibodi yang terbentuk. Dengan demikian antibodi tersebut tidak merusak organ tubuh. Bila pengobatan dengan steroid tidak berhasil dapat digunakan obat lain yang termasuk obat imunosupresan. Jika diawasi dengan baik, penderita lupus dapat hidup dengan normal dan punya anak. Sebenarnya lupus yang Anda ceritakan adalah jenis lupus yang bukan LES. Pada lupus diskoid kelainan terbatas pada kulit. Bercak kemerahan memang dapat dijumpai di pipi, sekitar hidung, kulit kepala maupun telinga. Penderita lupus diskoid perlu menghindari sinar matahari yang berlebihan. Untuk menghindari sinar matahari dapat digunakan obat yang berfungsi sebagai tabir surya. Jika bercak kecil mungkin dokter akan mencoba krim yang berisi steroid. Sedangkan pada bercak yang lebih besar mungkin diperlukan obat steroid yang diminum. Obat ini harus diminum dalam jangka waktu lama. Jadi tampaknya Anda tak perlu terlalu khawatir, karena penyakit yang Anda derita termasuk jenis lupus yang lebih ringan. Meski demikian dokter tentu akan memperhatikan fungsi organ tubuh Anda secara keseluruhan agar jangan sampai mendapat gangguan. Jadi kesempatan punya anak memang ada. Namun, saya menyarankan untuk membicarakannya dengan dokter yang merawat Anda.
Comments:
Post a Comment
~~~ |
.:Find Me:. If you interested in content, please contact the Writer: Rusnita Saleh : .:Want to Joint ?:. If you want to know more about lupus surferer's activities and want to donor your help and money, go here Need more consult ?, go here .:acquaintances:.
The Enterprise .:New Book:. .:talk about it:.
.:archives:.
.:Link-link website Lupus:.
Lupus Org .:credits:.
|