Google
Search WWW Search care4lupus.blogspot.com

Tuesday, May 10, 2005

Pemakaian Silikon tidak dianjurkan bagi penderita Lupus. Untuk berita yang relevan, silahkan simak tulisan berikut ini:

Republika - Sabtu, 16 April 2005

Dilema Pemasaran Implan Silikon



Sudah 13 tahun berlalu sejak pemerintah AS memberlakukan larangan pemasaran implan silikon untuk payudara. Kini, AS sepertinya ragu terhadap keputusan larangan tersebut. Pekan lalu, masalah izin ini dibahas dalam Dewan Penasihat Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). AS sepertinya ingin menarik pelarangan izin implan tersebut. Ini terlihat dari rapat oleh Dewan Penasihat FDA yang membahas izin pemasaran kepada dua perusahaan produsen silikon Inamed Corp dan Mentor Corp.

Meski demikian, Dewan Penasihat menunjukkan sikap sangat berhati-hati dalam memutuskan perkara permohonan izin pemasaran implan silikon untuk perbesaran payudara. Kehati-hatian itu terlihat dari keputusan yang memberikan izin hanya kepada produk silikon keluaran Mentor Corp.

Izin itu pun hanya berlaku kalau Mentor Corp mampu mematuhi sejumlah persyaratan yang tidak mudah dipenuhi. Kendati demikian, pemberian izin oleh Dewan Penasehat FDA ini belum tentu akan mengakhiri pelarangan pemasaran silikon selama 13 tahun terakhir ini. Sebab, FDA bisa saja tidak sependapat dengan tim penasihatnya itu.

Di mata Dewan Penasehat FDA, bukti-bukti yang diajukan Mentor Corp cukup meyakinkan. Perusahaan yang lebih miskin pengalaman dibandingkan Inamed Corp ini bisa menunjukkan data-data yang menegaskan keunggulan produknya. Meski gel silikon produksi Mentor Corp belum teruji mampu bertahan selama 10 tahun, pengujian mekanis sudah menunjukkan kekuatannya.

Sementara itu, Inamed dianggap tidak bisa menjelaskan seberapa lama implan dapat bertahan di dalam tubuh. Inamed juga belum mampu menceritakan apa yang bakal terjadi jika suatu saat implan bocor dan menggenangi payudara. Hal-hal semacam ini tidak terjawab oleh Inamed.

Menurut salah seorang penasehat FDA, Dr Amy Newburger, informasi tersebut amat diperlukan untuk menilai keamanan implan. Ketiadaan informasi otomatis membuat FDA tidak bisa memberi lampu hijau bagi pemasaran kembali implan silikon. ''Sebab, kami mendahulukan keselamatan pasien,'' imbuh pakar dermatologi ini.

Secara statistik, kebocoran terjadi pada sekitar 10,6 persen pasien kanker payudara yang menjalani pencangkokkan. Berdasarkan pengamatan ilmuwan di FDA, sekitar tiga per empat implan akan bocor dalam satu dekade. Itu terjadi karena implan rentan terhadap usia. ''Ketahanannya tidak bisa dipastikan,'' ungkap ahli statistik FDA, Pablo Bonangelino. Panelis penasehat FDA berpendapat suatu saat implan silikon pasti bisa kembali dipasarkan. ''Sebetulnya tiap wanita paham implan tidak tahan seumur hidup. Yang mereka harapkan implan bisa dipakai setidaknya selama 10 tahun,'' ujar beberapa panelis. Ketika bocor, pasien cangkok payudara kerap tidak mendapatkan gejala khas.

Untuk mendeteksinya, Inamed menyarankan agar pasien menjalani MRI scans tiap tahun. Scanning ini menelan biaya sekitar beberapa ratus dolar AS. Implan payudara yang berisikan gel silikon pernah dijual besar-besaran di tahun 1970-an hingga 1980-an. FDA mulai menaruh perhatian besar pada masalah ini pada tahun 1992. Sejak itu, FDA mengeluarkan pembatasan izin penggunaan silikon implan.

Faktor terpenting yang menjadi pertimbangan FDA ialah masalah keamanan dan kekuatan silikon. Implan secara luas telah terbebas dari tuduhan pemicu penyakit kronis macam kanker dan lupus. Tetapi, implan tetap memiliki efek samping. Baik berupa infeksi, rasa sakit, dan luka pada jaringan. Implan juga bisa bocor dan jika itu terjadi pasien harus dioperasi untuk pengangkatan atau penggantian implan


Blogged on 9:34 AM

|

Comments: Post a Comment

~~~