![]() |
|
Lupus dan Anak - sekali lagi .. Tuesday, May 10, 2005 Selasa, 27 Mei 2003 - Republikasource Lebih Peduli Pada Derita Anak Penyakit lupus eritematosus sistemic (LES/SLE), atau lebih dikenal lupus, memang kebanyakan menyerang wanita dalam usia produktif. Namun, tak jarang penyakit menahun tersebut juga menyerang laki-laki bahkan menyerang anak-anak pada usia balita. Menurut dokter spesialis anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, dr MP Damanik SpAk, tidak ada data resmi berapa jumlah anak yang menderita penyakit tersebut. Faktanya, hampir setiap tahun dia menangani anak yang menderita penyakit itu. ''Banyak ibu yang membawa anaknya dengan tanda-tanda penyakit itu,'' kata Damanik. Pernyataan Damanik tersebut dibenarkan oleh pakar penyakit lupus dari Universitas Indonesia, dr Zubairi Djoerban. Penyakit lupus, tutur Zubairi, saat ini memang sering menyerang anak-anak, termasuk mereka yang baru berusia balita. Untuk itulah, baik Damanik maupun Zubairi berharap agar para ibu lebih memperhatikan kondisi kesehatan putra-putrinya. Jika anak yang sakit maka yang akan mengeluhkan kondisinya kepada dokter adalah ibu atau bapaknya. Permasalahannya selama ini, apakah ibu dan sang bapak cukup memberi perhatian pada anak atau tidak. ''Jika orang tuanya cukup perhatian sedini mungkin, makan gejala penyakit tersebut akan segera terdeteksi. Tetapi jika ibunya tidak perhatian maka kondisi anak akan semakin parah dan terlambat penanganannya,'' tambah Damanik. Seperti halnya pada penyakit lupus yang menyerang orang dewasa, penyakit lupus pada anak-anak tersebut juga bisa disembuhkan. Hanya saja deteksi dini terhadap penyakit tersebut sangat penting dilakukan agar penanganan penyembuhannya tidak terlambat dilakukan. Zubairi menambahkan, lupus merupakan penyakit menahun dengan gambaran klinik yang berbeda-beda. Hal itu tergantung dari organ tubuh atau sel yang terkena penyakit tersebut. Bahkan sering pula gejala awal penyakit lupus menyerupai gejala awal influensa.''Terkadang gejala awal penyakit ini juga bisa menyerupai gejala penyakit lainnya, seperti ginjal maupun anemia,'' katanya. Dikatakannya, secara umum penyakit lupus merupakan peradangan menahun yang menyerang berbagai bagian tubuh, terutama kulit, sendi, darah, dan ginjal. Hal itu disebabkan karena adanya gangguan autoimun dalam tubuh. Sistem kekebalan tubuh seseorang, paparnya, akan membentuk protein yang disebut antibodi. Antibodi tersebut digunakan untuk melindungi tubuh terhadap virus, bakteri dan benda asing lainnya. ''Pada gangguan autoimun seperti lupus, sistem kekebalan tubuh kehilangan kemampuan untuk membedakan benda asing dengan sel dan jaringan tubuh sendiri. Akibatnya, antibodi kemudian justru menyerang tubuh dan mengakibatkan peradangan serta nyeri pada persendian,'' tambahnya. Pengobatan penyakit lupus dapat segera dilakukan jika penderita telah terdeteksi sejak dini oleh petugas rumah sakit atau dokter yang merawatnya. Untuk itulah Zubairi berharap warga yang mengalami gejala awal seperti ruam (bercak) merah, terutama yang menyerupai kupu-kupu di wajah, demam, dan nyeri sendi supaya segera mendeteksikan penyakitnya ke rumah sakit. ''Jika tidak segera terdeteksi dan ditangani secara baik, penyakit lupus tersebut bisa saja merenggut nyawa seseorang,'' tandasnya. Bagi odapus (orang dengan lupus) yang telah dinyatakan sembuh, bisa dipastikan akan mengalami kekambuhan lagi jika tidak menjaga kesehatannya. Agar penyakit tidak kambuh kembali, odapus harus menghindari hal-hal yang membuat penyakit itu kambuh. Misalnya, kelelahan atau berolahraga secara berlebihan, terbakar sinar matahari, dan infeksi. (yli
Comments:
Post a Comment
~~~ |
.:Find Me:. If you interested in content, please contact the Writer: Rusnita Saleh : .:Want to Joint ?:. If you want to know more about lupus surferer's activities and want to donor your help and money, go here Need more consult ?, go here .:acquaintances:.
The Enterprise .:New Book:. .:talk about it:.
.:archives:.
.:Link-link website Lupus:.
Lupus Org .:credits:.
|