Google
Search WWW Search care4lupus.blogspot.com

Tuesday, May 10, 2005

Selasa, 27 Mei 2003 - Republika
source

Mewaspadai Ruam Merah di Wajah

Waspadalah bila Anda menemukan ruam (bercak) merah pada wajah anak. Apalagi bila ruam merah itu berbentuk menyerupai kupu-kupu atau buterfly rus yang disertai nyeri sendi dan suhu badan cukup tinggi. Jika ini yang terjadi, jangan menunggu waktu terlalu lama, segera saja bawa buah hati itu ke dokter anak atau rumah sakit terdekat.Bisa jadi anak Anda tersebut telah terserang penyakit lupus eritematosus sistemik (LES/SLE) atau lebih dikenal lupus saja.

Menurut dokter spesialis anak yang juga konsultan pediatric nephrologist Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Sardjito, Dr M Parlin Damanik Sp A(K), penyakit lupus selama ini memang sebagian besar hanya menyerang wanita dalam usia produktif. Ada kalanya penyakit tersebut juga menyerang laki-laki dan anak-anak bahkan di usia balita sekalipun. ''Sejak tahun 1982 lalu sudah ada sekitar 10 anak penderita lupus yang saya tangani,'' kata dokter anak yang juga dosen di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gadjah Mada (FK UGM) ini. Dari 10 anak yang ditangani dokter Damanik tersebut, umumnya si pasien baru dibawa ke rumah sakit setelah kondisinya cukup parah. Penyakit lupus yang diderita si anak, biasanya telah menyerang organ-organ penting dalam tubuh, baik itu ginjal maupun organ lainnya. Hal itulah yang terkadang membuat penanganan terhadap penyakit tersebut menjadi agak menyulitkan.

Dari seluruh anak yang menderita penyakit tersebut, sekitar 75 persen dapat sembuh dengan baik dan hidup dengan normal dalam lingkungan keluarga dan masyarakatnya. Keterlambatan penanganan terhadap anak penderita lupus ini, menurut Damanik, lebih disebabkan karena kurangnya perhatian orang tua terhadap kondisi anak. Rata-rata orang tua baru tahu kalau anaknya sakit setelah si anak tersebut tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya tidur saja. Bahkan dari 10 pasien yang ditangani Damanik di RSUP Dr Sardjito, hampir seluruhnya telah mengalami kelainan ginjal dan pembengkakan seluruh tubuh. Akibatnya, penanganan yang dilakukan harus ekstrahati-hati dan melibatkan berbagai ahli anak, bik itu dari imunologi, hermatologi dan nefrologi.

Agar penyakit tersebut bisa ditangani secara baik dan tidak berakibat fatal bagi anak, maka sangat dibutuhkan perhatian dari orang tua si anak. Orang tua harus bisa berperan aktif dalam memperhatikan kondisi kesehatan di anak. Ini lantaran si anak terkadang tidak bisa mengungkapkan kepada orang tuanya bagaimana kondisi kesehatannya. Damanik menjelaskan, secara umum penyakit lupus merupakan penyakit peradangan menahun yang menyerang berbagai bagian tubuh, terutama kulit, sendi, darah, dan ginjal. Hal itu disebabkan karena adanya gangguan autoimun dalam tubuh. Menurut dia, sistem kekebalan tubuh seseorang akan membentuk protein yang disebut antibodi. Antibodi tersebut digunakan untuk melindungi tubuh terhadap virus, bakteri dan benda asing lainnya. ''Pada gangguan autoimun seperti lupus, sistem kekebalan tubuh tersebut kehilangan kemampuan untuk membedakan benda asing dengan sel dan jaringan tubuh sendiri. Akibatnya antibodi kemudian justru menyerang tubuh dan mengakibatkan peradangan serta nyeri pada persendian,'' tambahnya.

Belum diketahui penyebabnya

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebab autoimun tersebut. Penyakit autoimun atau penyakit lupus tersebut bisa menyerang siapa saja dan dari kelas sosial maupun ekonomi manapun. Pada dasarnya penyakit itu tidak pandang bulu. Begitu pula yang terjadi pada anak-anak. Anak usia berapa pun dan dari golongan maupun ras apa pun bisa saja terserang penyakit ini.

Penyakit ini juga tidak disebabkan karena banyaknya aktivitas yang dilakukan anak, tetapi lebih pada gen yang dibawa oleh kedua orang tuanya. Gejala umum penyakit lupus pada anak, antara lain, panas tinggi, nyeri sendi, nafsu makan berkurang, sakit kepala, lemas, dan terdapat ruam merah di wajah terutama di pangkal hidung anak menyerupai kupu-kupu. ''Ini merupakan tanda spesifik lupus, jadi kalau sudah ada ruam merah maka segera dibawa ke rumah sakit karena bisa jadi penyakit itu sudah menyerang organ lain,'' terang Damanik. Penyakit itu, tutur Damanik, hanya bisa ditangani oleh dokter yang jelas mengetahui penyakit tersebut. Pemeriksaan biopsi pada penyakit itu tidak bisa dilakukan oleh sembarang dokter. Perang orang tua dalam proses penyembuhan anak tersebut terbatas pada pemberian perhatian yang besar kepada si penderita. Ini agar orang tua bisa menjembatani keluhan anak dengan dokter yang menangani. Selain itu juga menjembatani kemauan dokter terhadap anak tersebut.

Penyediaan gizi yang cukup bagi si penderita juga sangat dibutuhkan saat pemeriksaan. Tanpa gizi yang cukup dan memadai si anak dikhawatirkan justru akan terserang penyakit lain, karena kondisi tubuhnya yang cukup riskan terhadap serangan penyakit lain. Saat ini RSUP Dr Sardjito telah memiliki multicenter study international. Pusat studi tersebut melibatkan dokter-dokter ahli dari berbagai FK negeri di Indonesia. Di pusat studi inilah berbagai penyakit didiskusikan dan ditangani sesuai prosedur internasional, termasuk penyakit lupus tersebut. (yli)


Blogged on 6:21 AM

|

Comments: Post a Comment

~~~