Google
Search WWW Search care4lupus.blogspot.com

Sunday, October 31, 2004

.:FAQ:.

Apakah lupus itu ?
Lupus merupakan penyakit kronis (jangka panjang) sistem imunisasi, yang sampai kini belum diketahui penyebabnya. Ciri paling utama adalah ditemukannya tingkat aktivasi sistem imun yang luar biasa (hiperaktif) dan menyerang jaringan tubuh normal yang ada. Penyerangan ini menyebabkan peradangan. Saking beragamnya jaringan yang diserang, lupus seringkali mengecoh pengamatan dengan keahliannya meniru penyakit lain.

Autoimmunne ? Apa itu ?
'Auto' berarti 'sendiri', jadi autoimmune maksudnya sistem imun yang melawan tubuhnya sendiri. Ketimbang melawan dan membunuh jaringan jelek lain, seperti virus, ia malah melawan jaringan yang baik.

Peradangan atau Iflamasi
Merupakan proses protektif yang dilakukan tubuh bila jaringan terluka. Radang membantu menghancurkan jaringan asing atau organisma (virus, bakteria) dan mencegah luka lebih jauh. Tanda-tanda peradangan biasanya adalah: kemerah-merahan, panas, sakit, atau bengkak.

Antibodi?
Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sel darah putih (B lymphocytes). Fungsi normalnya adalah mengikat bakteri dan membuat sel darah putih mudah untuk menangkap dan menghancurkannya. Bila sistem imun tidak bekerja dengan baik, maka antibodies terbentuk (auto-antibody). Kadang infeksi dapat menyebabkan diproduksinya auto-antibodies dan hal ini merupakan salah satu penyebab lupus. Antibodi tersebut akan berputar di dalam darah, tapi beberapa sel tubuh memiliki dinding yang dapat membiarkan antibodi ini masuk. Hal ini dapat menyerang DNA dalam inti sel. Itulah sebabnya beberapa organ dapat diserang, sementara organ yang lain tidak.

Lupus itu ada bermacam-macam lho..
Discoid lupus (atau dikenal sebagai Cutaneous lupus, merupakan lupus yang menyerang kulit.
Systemic lupus: merupakan jenis lupus yang paling "repot" karena menyerang beragam sistem tubuh, termasuk kulit, darah, sendi, paru-paru, ginjal, jantung, otak dan sistem saraf.
Drug-induced lupus biasanya muncul ketika seseorang meminum obat tertentu. Tapi gejalanya bisa hilang setelah obat tersebut dihentikan pemakaianannya.

Bagaimana gejala systemic lupus?
Gejalanya dapat berupa -Arthritis (bengkak dan sakit di persendian), sakit pada otot dan lemah, capek, sensitif terhadap sinar matahari, rambut rontok, bercak merah di wajah berbentuk kupu-kupu (melintang di hidung dan pipi), demam, anaemia, sakit kepala, keguguran berulang, dan seterusnya.

Gejala discoid lupus?
Beragam bercak kulit, photosensitivity, & kadang-kadang sariawan atau mimisan.

Apa beda discoid lupus dibanding systemic lupus?
Discoid Lupus menyerang kulit, sementara systemic lupus menyerang hampir semua sistem organ tubuh, termasuk kulit.

Dapatkah discoid lupus berubah jadi systemic lupus?
Kira-kira 10% penderita discoid lupus berkembang menjadi systemic lupus. Namun hal ini tidak bisa diprediksi, apalagi dicegah.

Apa beda drug-induced lupus & systemic lupus?
Seorang penderita Systemic lupus umumnya tidak menjadi drug-induced lupus, namun sebaliknya bisa terjadi. Gejala drug-induced lupus umumnya tidak termasuk sistem yang berhubungan dengan ginjal ataupun sistem saraf pusat.

Obat apa yang paling sering diasosiasikan dengan drug-induced lupus?
Obat berikut terbukti memiliki asosiasi dengan drug-induced lupus: Procainamide (digunakan untuk heart rhythm abnormalities), Hydralazine (digunakan untuk tekanan darah tinggi), Isoniazid (digunakan untuk tuberculosis), Quinidine (digunakan untuk heart rhythm abnormalities), Phenytoin (digunakan untuk seizures seperti epilepsi, kejang). Beberapa obat pernah dilaporkan menjadi pemicu, namun tidak disertai dengan bukti yang kuat.

Apakah pemakaian obat ini harus dicegah oleh penderita lupus?
Hampir semua obat yang disebutkan diatas aman bagi penderita lupus, namun jika ada pilihan lain, sebaiknya jangan dipakai.

Kapan gejala muncul ?
Pada penderita Drug-induced lupus, waktu yang dibutuhkan untuk menunjukkan gejala lupus bisa beberapa bulan hingga tahunan selama pemakaian obat secara rutin. Namun gejala itu juga bisa segera hilang setelah menghentikan konsumsi obat dimaksud. Variasi hilangnya sangat tinggi, dari harian hingga tahunan. Namun begitu, ANA masih positif selama beberapa tahun.

Apa penyebab lupus
Sampai kini penyebab pasti tidak diketahui. Namun gabungan antara faktor genetik dan lingkungan yang mendukung (stress, misalnya) bisa dijadikan penyebab tercetusnya lupus.

Apakah lupus bersifat heriditas ?
Tidak ada angka pasti yang bisa menunjukkan bahwa lupus bisa diturunkan, namun begitu diperkirakan orang yang memiliki keluarga berpenyakit lupus memiliki kemungkinan terkena lupus sebesar 5-12% lebih besar ketimbang orang normal.

Siapa saja yang bisa terkena lupus ?
Bisa wanita maupun pria, namun pada wanita kasus ini cenderung lebih besar. Sampai sekarang tidak diketahui mengapa lupus dapat menyerang ras tertentu lebih besar ketimbang ras lainnya. Sebagai contoh, pada ras Caucasians kira-kira 1 dari 1000 orang dapat terkena lupus, sementara pada African-Americans 1:250 dan latino (hispanik) 1:500.

Apa yang memicu munculnya lupus ?
Ada beberapa penyebab yang memungkinkan munculnya lupus, termasuk cahaya ultraviolet, pemakaian obat dan antibiotic tertentu, infeksi atau virus, hormones & stress.

Apakah ada obat yang harus dihindari ?
Tidak ada obat tertentu yang wajib dihindari, namun karena pasien lupus umumnya alergi, maka perlu diperhatikan pemberian oral contraceptives, sulfa antibiotics & penicillin.

Apakah ada tes khusus buat SLE ?
Tidak ada. Pasien harus menjalani beragam tes sebelum jatuh pada kesimpulan ia mengidap lupus.

Mengapa SLE sulit didiagnosa ?
Ada beragam penyebab: penyakit ini merupakan multi sistem, yang meniru penyakit-penyakit lain dan menyebar ke beragam organ. Kemampuan kamuflase ini sering kali melecehkan deteksi paramedic atas kondisi pasien dan “menuduhnya” sebagai penyakit yang lain.
SLE juga merupakan penyakit unik yang memiliki diagnosa beragam pada tiap-tiap pasien. Untuk itu disusun 11 kriteria yang dapat menggiring seseorang agar dapat dikatakan positif lupus. Jika 4 dari gejala telah ditunjukkan, umumnya pasien langsung melakukan tes lab khusus untuk mengetahui tingkat dan jenis lupusnya.
SLE lamban berkembang. Gejala yang ditunjukkan juga sering berubah-ubah. Hal ini menyulitkan diagnosa yang tepat dan membutuhkan rangkaian tes yang panjang, mulai dari mengumpulkan sejarah penyakit seseorang, tes lab dan gejala saat ini.

Dokter apa yang harus menangani pasien lupus ?
Tidak ada patokan resmi disini. Setiap dokter spesialis atau gabungan dokter spesialis (rheumatologist, dermatologist, nephrologist, immunologist) merupakan tim yang sempurna.

Apakah gejala pasien lupus sama ?
Tidak. Bahkan seorang pasien lupus dapat menunjukkan gejala yang berbeda dari hari ke hari. Hal ini karena lupus dapat menyerang organ-organ tubuh yang berbeda.

Apakah lupus dapat menginfeksi atau menular ?
Tidak sama sekali.

Apakah ada penyembuhan untuk lupus ?
Saat ini tidak ada obat yang dapat menyembuhkan lupus. Dokter hanya memberi perawatan pada peradangan atau organ-organ yang diserang sambil memberi obat-obatan yang mampu mengontrol lupus, seperti 4 kelompok obat berikut: Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), corticosteroids, antimalarials, & cytotoxic drugs (chemotherapy).

Apa itu flare ?
Flare merupakan perubahan mendadak suatu aktivitas penyakit, contohnya perkembangan gejala baru. Pasien yang tiba-tiba lemas dan mengalami nyeri otot dan sendi t


Blogged on 7:50 PM

|

Comments: Post a Comment

~~~